3 Efek Kelebihan Gula pada Otak Manusia, Hati-Hati Makanan Manis
4 min read
3 Efek Kelebihan Gula pada Otak Manusia, Hati-Hati Makanan Manis
Liputandetik.com, Jakarta – 3 Efek Kelebihan Gula pada Otak Manusia, Hati-Hati Makanan Manis. Sejumlah besar orang suka pada makanan manis. Namun, kebanyakan gula pada diet kita bisa mengakibatkan kenaikan berat tubuh serta obesitas, diabetes type 2 serta kerusakan gigi (pada beberapa anak).
3 Efek Kelebihan Gula pada Otak Manusia, Hati-Hati Makanan Manis. Satu orang pakar saraf, Sara FL Kirk yang disebut Professor of Health Promotion di Dalhousie University mempelajari sejauh mana diet kekinian “obesogenic” atau “mempromokan obesitas”, mengubah otak manusia.
Analisa ini fokus pada pergantian tingkah laku kita yang tergantung pada apa yang kita makan serta pergantian pertimbangan sebab unsur pola hidup.
“Badan Anda memakai gula, glukosa persisnya. Glukosa datang dari bahasa Yunani, glukos, yang bermakna manis. Ini adalah penyebab beberapa sel yang membuat badan kita, terhitung beberapa sel otak (neuron),” catat Sara dalam situs theconversation.com, yang diambil dari Live Science.
Dengan evolusi, paparnya, nenek moyang primitif manusia ialah scavenger (mengonsumsi binatang yang dimatikan dulu, tumbuh-tumbuhan, serta sisa-sisa sumber makanan yang lain).
Makanan manis ialah sumber daya yang benar-benar baik, serta manusia sudah berevolusi untuk temukan makanan manis yang benar-benar menyenangkan. Makanan dengan rasa tidak enak, pahit serta asam, beracun atau busuk, dapat mengakibatkan penyakit.
Baca Juga : Tren Perineum Sunning, Menjemur Alat Kelamin untuk Kepuasan Seksual
“Jadi untuk mengoptimalkan keberlangsungan hidup kita jadi satu spesies, kita mempunyai skema otak bawaan yang membuat kita suka pada makanan manis, sebab adalah sumber daya yang besar untuk bahan bakar badan kita,” tutur Sara .
Saat satu orang konsumsi makanan manis, skema ‘penghargaan’ di otak –yang disebutkan dopamin mesolimbik– diaktifkan. Dopamin ialah zat kimia otak yang dilepaskan oleh neuron serta bisa memberikan signal jika “momen ini sifatnya positif.”
Saat skema dopamin mesomlimbik menyala, ini menguatkan tingkah laku yang sedang kita lakukan, membuat kita lebih kemungkinan untuk bertindak ini .
Selain itu, lingkungan kita sekarang dipenuhi oleh makanan manis yang kaya daya. Sayangnya, otak kita dengan fungsional masih seperti dengan leluhur kita serta benar-benar suka pada gula.
Jadi apa yang berlangsung di otak saat kita kebanyakan konsumsi gula? Berikut 3 salah satunya.
- Ketagihan
Otak terus-terusan mengubah bentuk serta melakukan perbaikan dirinya lewat proses yang disebutkan neuroplastisitas. Ini berlangsung di dopamin mesolimbik.
Konsumsi obat-obatan atau banyak konsumsi makanan manis mengakibatkan otak menyesuaikan dengan stimulasi yang seringkali, yang ke arah seperti ketagihan.
Ketagihan makanan ialah subyek yang polemis di golongan ilmuwan serta dokter. Walau benar jika kita dengan fisik dapat tergantung pada obat-obatan khusus, tapi masalah ketagihan makanan waktu badan kita membutuhkannya untuk bertahan hidup masih diperdebatkan. - ‘Mengidam’
Lepas dari keperluan kita pada makanan yang dapat memberikan daya pada badan, beberapa orang alami tanda-tanda seperti mengidam, khususnya saat depresi, lapar atau ‘digoda’ penampilan menarik kue di warung kopi atau toko roti.
“Untuk meredam kemauan itu, kita butuh menghalangi tanggapan alami kita untuk nikmati makanan lezat ini. Jaringan neuron penghalang penting untuk mengatur tingkah laku itu. Neuron-neuron itu terkonsentrasi di korteks prefrontal, yakni ruang pokok otak yang berperan untuk memutuskan, kontrol impuls, serta tunda kenikmatan,” kata Sara.
Neuron penghalang kerja seperti rem dengan melepas zat kimia GABA. Riset pada tikus tunjukkan jika makan diet tinggi gula bisa mengubah neuron penghalang.
Tikus yang dikasih makan gula kurang dapat mengatur tingkah laku mereka serta tidak pintar membuat ketetapan.
“Yang penting, diet ini membuat kita ketahui jika apa yang kita makan bisa mengubah potensi kita untuk meredam bujukan serta kemungkinan memicu kenapa pergantian skema makan demikian susah buat satu orang,” pungkas Sara .
Satu riset belakangan ini minta orang untuk memandang sebegitu banyak mereka ingin makan camilan kalori tinggi saat mereka merasakan lapar versi saat mereka barusan makan.
Beberapa orang yang dengan teratur konsumsi makanan tinggi lemak serta tinggi gula mengidam ketagihan makanan cemilan tambah tinggi, serta saat mereka tidak lapar. - Mengganggu Pembentukan Ingatan
Ruang otak lain yang dikuasai oleh diet gula tinggi ialah hippocampus atau pusat ingatan penting.
Riset tunjukkan tikus yang makan diet tinggi gula kurang dapat mengingat benda yang pernah mereka lihat awalnya di tempat khusus.
Pergantian lain yang dikarenakan oleh gula pada hippocampus terhitung pengurangan neuron pada bayi baru lahir, yang penting untuk mengkodekan ingatan, serta penambahan bahan kimia yang berkaitan dengan peradangan.
Cara Melindungi Diri dari Gula
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan supaya kita batasi konsumsi gula penambahan sampai lima % dari konsumsi kalori harian kita, yakni 25 gr (seputar enam sendok teh untuk satu hari).
Makanan yang kaya lemak omega-3 (diketemukan dalam minyak ikan, kacang-kacangan serta biji-bijian) dapat tingkatkan zat kimia yang diperlukan otak untuk membuat neuron baru.
Walau tidak gampang untuk hentikan rutinitas semacam itu, tetapi otak kita akan ‘berterima kasih’ sebab sudah membuat beberapa langkah positif.
Sumber Berita : Liputan6