7 Fakta Aneh Ular yang Tak Banyak Diketahui Orang
5 min read
7 Fakta Aneh Ular yang Tak Banyak Diketahui Orang
Liputandetik.com, Jakarta – 7 Fakta Aneh Ular yang Tak Banyak Diketahui Orang. Ular mungkin bisa dibilang sebagai binatang yang paling ditakuti di planet Bumi. Bila reptil itu ada, jadi siapa saja baik hewan atau manusia -orang awam- akan mundur.
7 Fakta Aneh Ular yang Tak Banyak Diketahui Orang. Beberapa sumber menyebutkan reptil yang satu itu punya lebih dari 3.000 spesies berlainan, dari mulai ular benang barbados memiliki ukuran 4 inci atau seputar 10 cm sampai anaconda selama 40 kaki sekitar 1 mtr..
7 Fakta Aneh Ular yang Tak Banyak Diketahui Orang. Vertebrata bersisik tanpa ada kaki ini, diketemukan di hampir tiap bioma. Mereka dapat melaju, berenang, serta terbang.
Beberapa ular serta ada yang dilahirkan dengan dua kepala, sesaat lainnya punya kelebihan bisa bereproduksi tanpa ada jantan (dengan parthenogenesis atau tanpa ada lewat proses fertilisasi). Diluar itu, masih ada beberapa hal unik aneh dari reptil itu.
Baca Juga : 5 Manfaat Orgasme bagi Pria dan Wanita, Bikin Awet Muda
Berikut tujuh bukti aneh mengenai ular yang tidak banyak didapati orang, dikutip Thoughtco, Rabu (18/12/2019).
- Beberapa Ular Punya Dua Kepala
Beberapa ular langka dilahirkan dengan dua kepala, walau mereka tidak tahan lama di alam liar. Tiap kepala punya otaknya sendiri, serta semasing bisa mengatur badan bersamanya. Mengakibatkan, hewan-hewan ini punya pergerakan yang tidak biasa sebab ke-2 kepala coba mengatur badan serta pergi mengarah yang mereka kehendaki.
Satu kepala ular terkadang akan menyerang lainnya waktu berebutan makanan. Ular berkepala dua dibuat dari pemisahan embrio yang tidak komplet.
Sesaat ular berkepala dua ini tidak dapat hidup dengan wajar di alam liar, walau beberapa di antanya hidup sepanjang sekian tahun di penangkaran.
Menurut National Geographic, ular jagung berkepala dua namanya Thelma serta Louise hidup sepanjang beberapa waktu di Kebun Binatang San Diego serta membuahkan 15 anak berkepala tunggal. - Camera Video Sudah Merekam Ular Terbang
Beberapa ular bisa melaju di udara dengan cepat sekali hingga kelihatan seperti sedang terbang. Sesudah pelajari lima spesies dari Asia Tenggara serta Selatan, beberapa ilmuwan bisa memastikan bagaimana reptil sampai prestasi ini.
Camera video dipakai untuk merekam hewan yang sedang terbang serta membuat rekonstruksi 3-D dari tempat badan ular. Studi tunjukkan jika ular bisa lakukan perjalanan sampai 24 mtr. dari cabang di atas menara 15 mtr. dengan kecepatan stabil serta tanpa ada jatuh ke tanah.
Dari rekonstruksi ular yang terbang, dipastikan jika ular belum pernah lakukan kondisi melaju kesetimbangan.
Ini ialah kondisi dimana kemampuan yang dibuat oleh pergerakan badan mereka seutuhnya mencegah kemampuan yang menarik ular. Menurut periset Virginia Tech Jake Socha, “Ular didorong ke atas — walau bergerak ke bawah – sebab elemen ke atas dari style aerodinamika semakin besar dibanding berat ular.” Dampak ini, bagaimana juga, ialah sesaat, serta selesai dengan pendaratan ular pada objek lain atau di tanah. - Ular Tipe Boa Constrictors Bisa Bereproduksi Tanpa ada Terkait Sex
Beberapa ular tipe boa tidak memerlukan jantan untuk bereproduksi.
Partenogenesis ialah bentuk reproduksi aseksual yang menyertakan perubahan sel telur jadi embrio tanpa ada pembuahan. Seekor boa constrictor betina yang dipelajari oleh periset North Carolina State University sudah punya keturunan lewat reproduksi aseksual serta seksual.
Tetapi bayi boa yang dibuat dengan aseksual semua betina serta punya mutasi warna yang sama juga dengan ibu mereka. Kromosom sex mereka berlainan dari ular yang dibuat dengan seksual.
“Mereproduksi dengan dua langkah dapat jadi evolusi untuk ular,” kata periset Dr. Warren Booth. - Beberapa Ular Mengambil Bisanya Dari Kodok Beracun
Tahukah Anda, spesies ular Asia yang tidak beracun, Rhabdophis tigrinus, jadi beracun sebab makanannya.
Apa yang dikonsumsi ular-ular ini hingga mengakibatkan mereka jadi beracun? Mereka mengonsumsi spesies khusus dari katak beracun. Reptil itu simpan toksin yang didapat dari katak di kelenjar leher mereka.
Waktu hadapi bahaya, ular melepas toksin dari kelenjar leher mereka.
Tipe proses pertahanan ini umumnya kelihatan pada hewan yang lebih rendah di rantai makanan, terhitung serangga serta katak, tapi jarang-jarang pada ular.
Rhabdophis tigrinus yang hamil serta bisa menularkan toksin pada anak mereka. Toksin membuat perlindungan ular muda dari pemangsa serta bertahan sampai ular dapat memburu sendiri. - Ular Pernah Makan Bayi dinosaurus
Beberapa periset dari Survey Geologi India sudah temukan bukti fosil yang tunjukkan jika beberapa ular mengonsumsi bayi dinosaurus.
Ular primitif yang diketahui jadi Sanajeh indicus punya panjang seputar 11,5 kaki. Sisa-sisa kerangka fosilnya diketemukan di sarang titanosaurus. Ular itu melingkar di seputar telur yang hancur serta di dekat sisa-sisa penetasan titanosaurus.
Titanosaurus ialah sauropoda pemakan tumbuhan dengan leher panjang. Mereka tumbuh dengan ukuran besar sekali dengan cepat sekali.
Beberapa periset yakin jika tukik dinosaurus ini ialah mangsa yang gampang buat Sanajeh indicus. Sebab bentuk rahangnya, ular ini tidak bisa konsumsi telur titanosaurus. Itu membuat mereka menanti sampai tukik ada dari telur mereka sebelum melahap mereka. - Toksin Ular Bisa Menolong Menahan Stroke
Beberapa periset sedang pelajari toksin ular dengan keinginan meningkatkan perawatan di waktu depan untuk stroke, penyakit jantung, serta kanker.
Toksin ular memiliki kandungan toksin yang membidik protein reseptor detil pada trombosit darah. Racun bisa menahan darah dari pembekuan atau mengakibatkan pembekuan.
Beberapa periset yakin jika pembentukan gumpalan darah yang tidak teratur serta penebaran kanker bisa dihindari dengan menghalangi protein trombosit khusus.
Pembekuan darah berlangsung dengan alami untuk hentikan pendarahan saat pembuluh darah jadi rusak. Tetapi, pembekuan platelet yang tidak pas bisa mengakibatkan serangan jantung serta stroke.
Beberapa periset sudah mengenali protein trombosit detil, CLEC-2, yang bukan sekedar dibutuhkan untuk pembentukan gumpalan dan juga dibutuhkan untuk peningkatan pembuluh limfatik, yang menolong menahan pembengkakan pada jaringan.
Mereka memiliki kandungan molekul, podoplanin, yang berikatan dengan protein reseptor CLEC-2 pada trombosit yang seperti dengan toksin ular. Podoplanin tingkatkan pembentukan gumpalan darah dan disekresikan oleh beberapa sel kanker jadi pertahanan pada beberapa sel kebal. Hubungan di antara CLEC-2 serta podoplanin direncanakan tingkatkan perkembangan serta metastasis kanker.
Mengerti bagaimana toksin dalam toksin ular berhubungan dengan darah bisa menolong beberapa ilmuwan meningkatkan therapy baru buat mereka dengan pembentukan gumpalan darah serta kanker yang tidak teratur. - Kobra Meludah dengan Tepat serta Mematikan
Beberapa periset sudah temukan kenapa ludah kobra demikian tepat dalam menyemprotkan toksin ke mata lawan.
Kobra pertama mencari gerakan striker mereka, selanjutnya mengarahkan toksin mereka dalam tempat dimana mereka menginginkan mata striker mereka ada pada saat selanjutnya. Potensi untuk menyemprotkan toksin ialah proses pertahanan yang dipakai oleh beberapa kobra untuk lemahkan striker.
Dengan meludah, kobra bisa menyemprotkan toksin yang menyilaukan sejauh enam kaki seputar 15 cm.
Menurut beberapa periset, kobra menyemprotkan toksin mereka dalam skema yang kompleks untuk mengoptimalkan kesempatan tentang target mereka.
Memakai photografi berkecepatan tinggi serta elektromiografi (EMG), beberapa periset bisa mengenali pergerakan otot di kepala serta leher kobra. Kontraksi ini mengakibatkan kepala kobra berayun bolak-balik secara cepat, membuahkan skema penyemprotan yang kompleks.
Kobra benar-benar tepat dalam tentang sasaran dengan jarak dua kak sekitar 5 cm, hampir 100 %.