Dekade Terpanas Dalam Sejarah Periode 2010-2019 Sebut PBB
2 min read
Dekade Terpanas Dalam Sejarah Periode 2010-2019 Sebut PBB
Liputandetik.com, Jakarta – Dekade Terpanas Dalam Sejarah Periode 2010-2019 Sebut PBB. Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan jika dalam empat dekade terakhir ini suhu di Bumi tercatat semakin panas. Bahkan, tahun ini dikatakan sebagai tahun terpanas kedua atau ketiga dalam riwayat.
Dekade Terpanas Dalam Sejarah Periode 2010-2019 Sebut PBB. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada Selasa 3 Desember 2019, mengingatkan jika data-data awal sudah tunjukkan kurun waktu dari tahun 2010 sampai 2019 “hampir tentu” jadi dekade paling panas dalam riwayat.
Laporan itu, seperti diambil dari DW Indonesia, Sabtu (7//12/2019), ada bertepatan dengan berkumpulnya beberapa delegasi dunia dalam KTT Iklim COP25 di Madrid, Spanyol.
Penemuan dalam laporan WMO
- Temperatur rata-rata sepanjang lima tahun paling akhir (2015-2019) serta 10 tahun paling akhir (2010-2019) “hampir tentu jadi periode lima tahun serta satu dekade terpanas dalam riwayat”
- Lautan sekarang ada pada suhu paling tinggi yang pernah tertera
- 2019 diputuskan jadi tahun terpanas ke-2 atau ke-3 semenjak 1850
- Air laut sekarang 26 % lebih asam dibanding dengan awal masa industrialisasi
- Jumlahnya es di Laut Arktik dekati rekor paling rendah pada bulan September serta Oktober tahun ini
- Tahun ini, es di Antartika tunjukkan rekor paling rendah seringkali
Baca Juga : Sambut Wisatawan ASEAN, Korea Selatan Gelar Festival Seru Ini
Efek Musibah Iklim
Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas menjelaskan jika suhu yang makin tinggi akan membuat gelombang panas, banjir, serta siklon tropis “seringkali berlangsung.”
“Gelombang panas serta banjir yang dahulunya adalah momen ‘sekali pada sebuah abad’ saat ini jadi seringkali berlangsung,” tutur Taalas dalam satu pengakuan.
“Beberapa negara dari mulai Bahama sampai Jepang sampai Mozambik menanggung derita karena topan tropis yang merusak. Kebakaran rimba menempa Arktik serta Australia.”
Tingkat Gas Rumah Kaca
Buletin Gas Rumah Kaca WMO, yang diedarkan minggu lalu, menjelaskan jika emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pergantian iklim di atmosfer sampai rekor paling tinggi baru.
Laporan itu menjelaskan konsentrasi karbon dioksida (CO2) naik seputar 2,3 sisi per sejuta (ppm) yakni dari 405,5 ppm pada 2017 jadi 407,8 ppm pada 2018, kenaikan ini tambah tinggi dari kenaikan rata-rata tahunan dari 2005-2015 yakni 2,06 ppm.
Awalnya di hari Senin (02/12) diawalnya gelaran KTT Iklim COP25 di Madrid, Spanyol, sekitar 200 negara pastikan janji melakukan satu “revolusi hijau” untuk melawan efek pergantian iklim.
Di peristiwa yang sama, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akui “sedih” dengan usaha beberapa negara di dunia dalam kurangi emisi gas rumah kaca.
Sumber Berita : https://www.liputan6.com/global/read/4128819/pbb-sebut-periode-2010-2019-jadi-dekade-paling-panas-dalam-sejarah