Dua Pulau Sumsel Lenyap, Empat Pulau Terancam Menyusul
3 min read
Dua Pulau Sumsel Lenyap, Empat Pulau Terancam Menyusul
Liputandetik.com, Jakarta – Dua Pulau Sumsel Lenyap, Empat Pulau Terancam Menyusul. Dampak pemanasan global betul-betul telah dirasa Indonesia. Dua pulau di Sumatera Selatan (Sumsel) musnah, empat pulau yang lain terancam mengejar.
Dua Pulau Sumsel Lenyap, Empat Pulau Terancam Menyusul. Demikian disibak Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Dua pulau yang musnah ialah Pulau Betet serta Pulau Gundul.
Ke-2 pulau itu ada di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Lenyapnya Pulau Betet serta Pulau Gundul disebabkan oleh naiknya permukaan laut.
“Pulau-pulau ini tidak berpenghuni. Salah satunya pulau, Betet, ialah sisi dari Taman Nasional Berbak-Sembilang,” kata Hairul Sobri, Direktur Eksekutif Walhi Sumatra Selatan, seperti diambil dari situs The Star.
Hairul memperingatkan bila tidak ada usaha relevan untuk menangani lautan yang terus bertambah, empat pulau lain yang memiliki ketinggian kurang dari empat mtr. di atas permukaan laut akan bernasib sama.
Ke empat pulau itu mencakup Pulau Burung yang sekarang ketinggiannya hampir serupa dengan permukaan laut. Lantas Pulau Kalong serta Pulau Salah Namo, keduanya mempunyai ketinggian 2 mtr. di atas permukaan laut. Paling akhir Pulau Kramat yang ada tiga mtr. di atas permukaan laut.
Menurut Walhi, sekarang ada 23 pulau kecil yang terdapat di terlepas pantai timur Banyuasin. Beberapa pulau tidak berpenghuni, sesaat beberapa ─ terhitung Pulau Salah Namo ─ berpenghuni.
Penambahan permukaan laut yang didorong oleh perkembangan iklim. Keadaan ini meneror beberapa negara kepulauan seperti Indonesia, dimana juta-an orang sekarang tinggal di wilayah dataran rendah yang menyebar di seputar 17.000 pulau.
“Negara tropis seperti Indonesia lebih rawan pada dampak pemanasan global, khususnya di Sumatera Selatan dimana banyak orang tergantung pada batu bara, minyak, serta gas alam, hingga berperan pada emisi gas rumah kaca,” tutur Hairul
Baca Juga : Telkomsel Perkuat Akses Internet di 5 Destinasi Super Prioritas
“Beberapa faktor lain yang mengakibatkan terbenam terhitung ketergantungan pada pupuk kimia di bidang pertanian, yang mengakibatkan penurunan tanah serta kerusakan cekungan drainase, dan ekstraksi air tanah yang terlalu berlebih untuk industri,” paparnya.
Syahrul, Kepala Unit Lingkungan di Pulau Salah Namo, menjelaskan jika mereka sudah mengetahui jika laut yang naik dapat menenggelamkan pulau mereka. Beberapa orang yang tinggal di pulau itu sudah mengalihkan rumah mereka beberapa puluh mtr. dari tempat pertama-tama dibuat.
Disibak Syahrul sejumlah besar masyarakat geser ke pulau itu pada tahun 1970 untuk mempunyai kehidupan yang lebih baik dengan menanam padi serta jadi nelayan. Pada tahun 1990, di muka rumah ada lapangan yang lumayan besar yang jadikan tempat olahraga serta bermain beberapa anak. Tapi keadaan saat ini tidak sama.
“Tidak ada lapangan di muka rumah kita. Beberapa orang geser dari sini,”tuturnya.
Selain itu Kepala Taman Nasional Berbak-Sembilang Ruang II, Affan Absori, membetulkan Pulau Betet sudah terbenam. Pulau itu sudah alami terbenam sepanjang sekian waktu.
Taman Nasional Berbak-Sembilang dikatakan jadi cagar biosfer dunia pada tahun 2018 oleh Unesco. Jadi rumah buat lokasi rimba bakau serta mempunyai flora serta fauna yang kaya, terhitung Harimau Sumatra serta burung Pekakak.
“Itu sudah terbenam sebab level segel sudah naik serta sebab tsunami. Tapi tidak ada masalah relevan buat hewan-hewan di taman nasional,” papar Affan diambil dari The Star.
Walau Sumatera Selatan mempunyai 1,2 juta hektar tempat gambut ─ yang berperan jadi penyerap karbon alami serta menyerap CO2 dari atmosfer ─ sejumlah seputar 15 % dari luas tempat, pekerjaan pembangunan, alterasi tempat serta kebakaran rimba sudah mengakibatkan tempat gambut jadi kering serta jadi rusak.
Tubuh Mitigasi Musibah Sumatera Selatan (BPBD) mencatat jika dari 361.889 ha ruang yang terbakar oleh kebakaran rimba serta tempat pada 2019, 60 % terbagi dalam ekosistem gambut.
1 thought on “Dua Pulau Sumsel Lenyap, Empat Pulau Terancam Menyusul”