Jadwal MotoGP Mulai Ketat, Usul Pengurangan Sesi Balap Solusi Jitu
2 min read
Jadwal MotoGP Mulai Ketat, Usul Pengurangan Sesi Balap Solusi Jitu
Liputandetik.com, Indonesia – Jadwal MotoGP Mulai Ketat, Usul Pengurangan Sesi Balap Dinilai Jadi Solusi JituMotoGP 2020 dipastikan akan melakoni 20 seri balapan. Hal tersebut jelas jadi satu riwayat baru sebab awalnya tempat itu tidak pernah punya 20 kali seri balap pada sebuah musim persaingan.
Jadwal MotoGP Mulai Ketat, Usul Pengurangan Sesi Balap Solusi Jitu. Angka 20 balapan pada sebuah musim tidak akan berhenti sampai situ, sebab diperkirakan pada musim 2021 serta 2022 MotoGP akan lakoni 22 seri balapan. Hal tersebut dapat berlangsung sebab pada 2021-2022 Indonesia, Brasil, serta Hungaria akan selekasnya masuk ke kalender MotoGP.
Lihat seri balapan selalu makin bertambah jelas membuat agenda MotoGP akan makin ketat. Faksi MotoGP juga sebetulnya telah memberi jalan keluar supaya tiap team ingin terima 22 seri balapan pada MotoGP 2021 akan datang. Jalan keluarnya dengan dicoretnya tes pramusim Valencia serta Qatar.
Jadi, pada MotoGP 2021 kelak cuma akan tersisa dua tes pramusim, yaitu di Jerez serta Malaysia. Namun, pengurangan tes pramusim belum juga cukup untuk memberi kepuasaan pada setiam team. Ada 22 balapan pada sebuah musim di rasa masih kebanyakan untuk balapan MotoGP.
Baca Juga : 3 Penyakit yang Rentan Diidap Kaum Ibu, Selamat Hari Ibu
Lihat hal itu, Manager Team Suzuki Ecstar, Davide Brivio, punya saran yang dapat dia anggap jadi jalan keluar tepat atas makin ketatnya agenda MotoGP 2021 kelak. Jadi, dalam usulnya itu Brivio merasakan faksi MotoGP harus kurangi session di tiap minggu balapannya.
Jadi, bila awalnya di tiap minggu balapan ada 3x session, yaitu Jumat, Sabtu, serta Minggu, jadi Brivio menyarankan terdapatnya pengurangan. Brivio mengharap nanti session balapan cuma berjalan Sabtu serta Minggu saja.
Menurut Brivio pengurangan hari itu dapat benar-benar menolong tiap team dan tentu saja beberapa rider. Dia merasakan hal tersebut dapat mengurang tingka stress serta capek yang dapat diakibatkan dari padat jadwalnya dari 22 balapan pada sebuah musim itu. Jadi, Brivio mengharap MotoGP dapat memperhitungkan usulnya itu.
“Tentu saja, 22 balapan bisa menjadi benar-benar susah. Saya fikir susah buat rider, untuk jaga konsentrasi serta jaga tingkat ‘stres’, katakanlah lewat 22 balapan. buat kami semua, untuk Anda, untuk kebanyakan orang yang kerja di sini karenanya jadi periode yang benar-benar lama,” sebut Brivio.
“Mungkin inspirasi untuk kurangi balapan akhir minggu, saya fikir itu dapat jadi satu diantara langkah. Dengan pribadi saya akan memperhitungkan serta menilainya. Saya tidak paham apa itu kemungkinan ataukah tidak, tapi saya fikir itu ialah suatu hal yang bisa kita pikirkan,” sambungnya.
“Mari lakukan 22 balapan tetapi kemungkinan kami harus mengompres agenda balapan cuma jadi Sabtu serta Minggu saja. Itu dapat jadi satu diantara jalan keluar. Karena kami memang seharusnya temukan jalan keluarnya,” tutupnya.