Kereta Semi Cepat Bakal Beroperasi Akhir 2022 Jurusan Jakarta Surabaya
2 min read
Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) mencapai babak baru setelah Tunnel Walini di Jawa Barat berhasil ditembus yang pengerjaannya dilaksanakan selama 15 bulan, dengan panjang 608 meter menjadi tunnel pertama dari 13 tunnel KCJB lainnya yang berhasil ditembus.
Liputandetik.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akan mulai beroperasi di akhir 2022. Mengenai tingkatan konstruksi project pembukaan jalan kereta semi cepat ini akan diawali pada tahun 2020. “Pertengahan tahun kedepan (mulai konstruksi), usai dua tahun. Untuk opeasional umumnya alau begitu ada eksperimen enam bulan, jadi akhir 2022 dapat operasi,” tutur ia di Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Budi menerangkan, pengelola kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akan lakukan penandatangan nota kesepemahaman (MoU) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) sesudah 17 Agustus 2018 ini. MoU itu dikerjakan jadi tindak lanjut dari studi kelayakan yang sudah dikerjakan oleh perusahaan asal Jepang itu. “Nah studikelayakan ini akan beberapa hal yang dihitung kembali.
Baca juga : Therapy Jinjit Dapat Mengobati Stroke?
Jepang studi kelayakan serta menghitung, contoh jalannya dipindah ke mana, tingkat kelandaian dikurangi, terus desain-desain dimana harus berhenti dan lain-lain,” tutur Budi. Rencananya, kecepatan rata-rata kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dapat sampai 140 sampai 145 km. perjam. Mengenai kecepatan maximum yang dapat ditempuh sampai 160 km. /jam. Budi menjelaskan, dengan begitu waktu tempuh Jakarta-Surabaya jadi lebih cepat, yakni 6,5 jam.
Dalam satu hari, kereta bisa lakukan perjalanan pulang-pergi Jakarta-Surabaya sekitar 2x. “Bertambah efektif,” tutur ia. Mengenai sampai sekarang, di antara Indonesia serta Jepang masih tarik ulur masalah nilai investasi kereta semi cepat itu. Pihak JICA sudah mempersiapkan permodalan sampai Rp 90 triliun. Tetapi, pemerintah sudah memutuskan batasan nilai investasi di rata-rata Rp 60 triliun.
Dana investasi itu akan dipakai untuk pembangunan rel baru Jakarta-Semarang. Sesaat jalan Semarang sampai Surabaya akan memakai rel lama dengan penguatan. “Loan (utang) memang disiapkan dari mereka, tetapi tanah dari kami. Tetapi tanah sedikit, hanya beberapa bagian yang ada kelokan atau naik serta ini pasti kelak akan dibebaskan oleh Instansi Manajemen Asset Negara (LMAN),” tutur ia.