Ledakan Kosmik Masif yang Bikin Angkasa Luar ‘Penyok’
3 min read
Ledakan Kosmik Masif yang Bikin Angkasa Luar 'Penyok'
Liputandetik.com, Jakarta – Ledakan Kosmik Masif yang Bikin Angkasa Luar ‘Penyok’. Ledakan kosmik paling besar yang pernah terdeteksi membuat lekukan atau ‘penyok’ besar di Luar Angkasa, menurut satu analisa dari Amerika Serikat. Momen itu direncanakan datang dari lubang hitam supermasif di kluster galaksi Ophiuchus, yang memiliki jarak seputar 390 mil tahun sinar dari Bumi.
Ledakan Kosmik Masif yang Bikin Angkasa Luar ‘Penyok’. Simona Giacintucci, dari Naval Research Laboratory di Washington DC, penulis penting studi ini, memvisualisasikan ledakan itu jadi versus astronomis dari letusan Gunung St Helens pada 1980, yang menyobek sisi atas gunung berapi.
“Ketidaksamaan penting ialah jika Anda dapat masukkan 15 galaksi Bima Sakti dengan beruntun ke kawah, letusan ini menghajar gas panas gugus itu,” tuturnya, diambil dari The Guardian, Minggu (1/3/2020).
Klaster galaksi salah satu susunan paling besar di alam semesta, yang memiliki kandungan beberapa ribu galaksi, materi gelap, serta gas panas. Di jantung kluster Ophiuchus ada galaksi besar yang berisi lubang hitam supermasif dengan massa sama dengan 10 kali massa Matahari.
Walau lubang hitam itu diketahui jadi lubang pembuangan yang dapat mengisap apa saja yang melayang-layang di dekatnya, lubang hitam itu keluarkan material serta daya dalam jumlahnya yang mengagumkan.
Momen ini berlangsung saat plasma makin bertambah di seputar pusat lubang hitam, saat saluran ke sampai batas khusus serta beberapa berhasil lolos dari telanan lubang hitam serta diarahkan ke jet yang meledak dalam dua balok tegak lurus di dekatnya dengan kecepatan sinar.
Perjalanan dalam Cahaya Sempit
Dalam ini, beberapa ilmuwan berpikir jika satu jet akan lakukan perjalanan dalam cahaya yang sempit untuk jarak khusus, selanjutnya menabrak suatu hal di luar angkasa, yang membuat cahaya itu meledak keluar dalam ledakan emisi radio.
Baca Juga : Cara Cek IMEI HP, Untuk Memastikan Ponsel Tidak Diblokir
Maxim Markevitch, dari Goddard Ruang Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland, salah satunya penulis makalah ini, memperbandingkan proses itu dengan saluran udara yang melewati sedotan minum dan menjadi gelembung di ujung sedotan.
Panduan pertama dari ledakan raksasa itu kelihatan oleh Chandra X-ray Observatory NASA pada 2016, yang memperlihatkan pinggir cekung yang tidak biasa di kluster galaksi Ophiuchus. Tetapi, saat itu peluang ini dikarenakan oleh ledakan didiskontokan sebab besarnya daya yang dibutuhkan untuk bikin rongga yang demikian besar.
Penilaian paling baru menyatukan data dari Chandra serta ESA’s XMM-Newton observatory ruang serta data radio dari Murchison Widefield Array (MWA) di Australia serta Giant Metrewave Radio Telescope (GMRT) di India untuk memberi bukti baru yang memberikan keyakinan untuk ledakan raksasa.
Letusan Besar
Pengamat mengkonfirmasi kehadiran pinggir meliuk dan mengutarakan patch besar emisi radio yang bersebelahan erat dengan kurva, yang akan sesuai gelembung yang diinginkan. “Ini ialah penentu yang memberitahu kita letusan dengan ukuran yang tidak pernah berlangsung awalnya berlangsung di sini,” kata Markevitch.
Beberapa ilmuwan berpikir ledakan yang dilihat kemungkinan berlangsung sebab lonjakan suplai gas ke lubang hitam, saat satu galaksi jatuh ke pusat klaster.
Jumlahnya daya yang dibutuhkan untuk bikin rongga di Ophiuchus ialah seputar lima kali semakin besar dari pemegang rekor awalnya, satu momen dalam suatu gugus galaksi yang disebutkan MS 0735.6 + 7421, serta beberapa ratus dan beberapa ribu kali semakin besar dari klaster biasa.
Momen itu direncanakan terjadi beberapa ratus juta tahun waktu lalu, dengan lubang hitam tidak memperlihatkan pertanda kegiatan menegangkan sekarang. Penemuan ini diedarkan dalam The Astrophysical Journal.
1 thought on “Ledakan Kosmik Masif yang Bikin Angkasa Luar ‘Penyok’”