Ledakan Termonuklir di Konstelasi Sagitarius yang Tercerah dalam Sejarah
3 min read
Ledakan Termonuklir di Konstelasi Sagitarius Jadi yang Tercerah dalam Sejarah
Liputandetik.com, Indonesia – Ledakan Termonuklir di Konstelasi Sagitarius Jadi yang Tercerah dalam Sejarah. Jutaan atau miliaran tahun waktu lalu, bintang raksasa di konstelasi Sagitarius bernama J1808 kehabisan bahan bakar, lalu ambrol sebab tidak dapat menahan bobotnya sendiri dan meledak.
Ledakan Termonuklir di Konstelasi Sagitarius Jadi yang Tercerah dalam Sejarah. Ledakan semacam itu biasa terjadi di kosmos. Beberapa ilmuwan tahu ledakan ini ialah bagian dari proses yang mengubah matahari menjadi bintang-bintang neutron –bintang terkecil dan terpadat di alam semesta.
Apa yang membuat beberapa astronom tertarik mengenai J1808 ialah bukti bahwa itu masih meledak sampai hari ini dan tampaknya menghujani Bimasakti dengan beberapa ledakan sinar paling kuat yang pernah terdeteksi.
Pada 20 Agustus 2019, satu teleskop spesial pengamat bintang-neutron di Stasiun Angkasa Luar Internasional (ISS) merekam ledakan termonuklir pada J1808, yang menghempaskan semua ledakan yang terdeteksi awalnya.
Baca Juga : 4 Cara Bercinta Agar Pasangan Makin ‘Liar’ di Ranjang Malam Ini
Ledakan singkat sinar-X itu cuma berjalan sepanjang 20 detik. Meskipun begitu, terdapat beberapa daya yang dilepaskan pada saat itu dibanding pancaran daya matahari dalam 10 hari, menurut launching berita NASA yaang diambil dari Live Science, Jumat (15/11/2019).
Itu ialah kilatan daya paling jelas yang pernah direkam oleh teleskop selama riwayat, yang diterbitkan dengan daring pada 2017.
“Ledakan ini mengagumkan,” kata Peter Bult, satu orang astrofisikawan di Goddard Ruang Flight Center NASA serta penulis penting studi yang diedarkan dalam The Astrophysical Journal Letters.
“Kami lihat dua pergantian dalam kecerahan ledakan itu, yang kami fikir dikarenakan oleh pelepasan susunan yang terpisah dari permukaan bintang, serta feature lain yang akan menolong kami pecahkan kode fisika dari momen yang kuat ini.”
Seperti Lubang Hitam
J1808 ialah pulsar –bintang neutron yang berputar-putar cepat sekali serta pancarkan radiasi elektromagnetik yang kuat dari ke-2 kutubnya– hingga cahaya daya di kutubnya terlihat berdenyut seperti lampu strobo setiap saat mereka menunjuk ke Bumi (J1808 mengakhiri seputar 400 perputaran tiap detik).
Seperti dengan lubang hitam, gravitasi kuat bintang neutron terus menarik sebagian besar materi di sekelilingnya, yang terkumpul dalam cakram yang berputar di pinggir bintang (disebutkan “cakram akresi”).
Menurut penulis riset, J1808 nampaknya sudah habiskan banyaknya waktu dengan mengisap gas hidrogen dari benda langit misterius yang dibagikannya dengan orbit biner. Objek ini, semakin besar dari satu planet, tetapi lebih kecil dari bintang, hingga membuahkan tangkapan kosmologis yang tidak menarik –brown dwarf.
Sedang ledakan masif yang dilihat pada 20 Agustus direncanakan adalah dari hasil jalinan satu bagian yang panjang di antara J1808 serta brown dwarf, catat beberapa ilmuwan.
Bintang neutron itu peluang mengisap sangat banyak hidrogen dari tetangganya sepanjang beberapa waktu paling akhir, hingga gas yang berada di sekelilingnya jadi “laut” super-padat yang mulai jatuh ke pada tubuh bintang serta melapisi permukaan bintang.
Panas dari bintang menghangatkan lautan ini serta terjadi reaksi nuklir, mengakibatkan pokok hidrogen bercampur jadi pokok helium.
Seiring berjalannya waktu, helium yang baru tercipta itu membuat susunan gas ke-2 di seputar permukaan bintang yang melintang beberapa mtr., catat beberapa periset.
“Sesudah terbentuk susunan helium sedalam beberapa mtr., keadaannya sangat mungkin pokok helium bercampur jadi karbon,” kata co-author Zaven Arzoumanian, dari NASA.
“Selanjutnya helium itu meledak dengan eksplosif serta melepas bola api termonuklir di semua permukaan pulsar.”
Beberapa periset yakin ledakan 20 Agustus berlangsung saat bola api semacam itu menghempaskan susunan hidrogen serta helium yang melingkari bintang dalam suksesi cepat, mengakibatkan kilatan ganda daya sinar-X yang benar-benar jelas di angkasa luar.
J1808 dan mitranya terdapat sekitar 11.000 tahun sinar dari Bumi, yang cukup dekat dengan kosmik.
Sumber Berita : Liputan6