NASA Kirim Pesawat Luar Angkasa Tabrak Matahari, Ini Hasil Temuannya
2 min read
NASA Kirim Pesawat Luar Angkasa Tabrak Matahari, Ini Hasil Temuannya
Liputandetik.com, Jakarta – NASA Kirim Pesawat Luar Angkasa Tabrak Matahari, Ini Hasil Temuannya. NASA resmi mengungkapkan penemuan pertama dari pesawat luar angkasa ‘Parker Solar Probe’ yang sudah dikirim mendekati Matahari. Peneliti NASA mengutarakan jika medan magnet Matahari dengan menegangkan serta cepat membalik.
NASA Kirim Pesawat Luar Angkasa Tabrak Matahari, Ini Hasil Temuannya. Dikutip dari situs Independent, Kamis (5/12/2019) beberapa periset mengutarakan jika tingkah laku magnetik Matahari yang aneh itu dapat lemparkan angin Matahari ke Bumi. Beberapa ilmuwan masih tidak pahami bagaimana cuaca itu dibuat, yang kemungkinan beresiko mengingat bisa mengakibatkan kerusakan sejumlah besar infrastruktur Bumi.
“Ada momen cuaca luar angkasa penting pada 1859 yang meledakkan jaringan telegraf di Bumi serta satu pada 1972 yang menyebabkan ranjau laut di Vietnam Utara, cuma dari arus listrik yang dibuat oleh badai matahari,” kata Stuart Bale dari Kampus California, Berkeley.
Misi ‘Parker Solar Probe’ awalnya sudah tunjukkan jika angin matahari tingkatkan kecepatannya saat tinggalkan korona, tapi belum jelas bagaimana ini berlangsung.
Baca Juga : 4 Jenis Tawon Vespa di Indonesia yang Mengancam Nyawa
Dalam satu diantara makalah baru, beberapa ilmuwan memberikan laporan jika pergantian medan magnet Matahari tingkatkan kecepatan angin matahari yang mengalir menjauh dari bintang.
Makalah lain fokus pada sumber yang disebutkan angin matahari “lamban” dengan kecepatan kurang dari 310 mil per detik. Beberapa periset temukan jika angin lamban datang dari lubang-lubang di korona yang diketemukan di dekat khatulistiwa.
Lubang-lubang ini, kata beberapa ilmuwan, lebih dingin serta kurang padat dari korona yang di sekelilingnya.
‘Parker Solar Probe’ yang disebut pesawat luar angkasa seukuran mobil tinggalkan Bumi tahun kemarin. Sekarang pesawat memiliki jarak seputar 15 juta mil jauhnya dari Matahari.
Beberapa ilmuwan juga mengharap jika waktunya disana akan bisa ungkap beberapa misteri, seperti kenapa korona di permukaan luar terasa demikian panas.
Saat ini penemuan pertama sudah diterbitkan dalam rangkaian makalah di jurnal Nature.
Sumber Berita : Okezone