NASA Temukan Kandungan Gula di Meteorit yang Hancur ke Bumi
3 min read
NASA Temukan Kandungan Gula di Meteorit yang Hancur ke Bumi
Liputandetik.com, Indonesia – NASA Temukan Kandungan Gula di Meteorit yang Hancur ke Bumi. Beberapa peneliti menjelaskan, meteorit yang menabrak bumi miliaran tahun lalu memiliki kandungan gula. Mereka menambahkan, sebagai dukungan pada gagasan bahwa asteroid bisa menyimpan sebagian bahan untuk kehidupan.
NASA Temukan Kandungan Gula di Meteorit yang Hancur ke Bumi. Dilaporkan, satu team ilmuwan internasional menemukan gula “bio-essential” dan memiliki kandungan senyawa biologis penting yang lain di meteorit, seperti dilansir cnn.com pada Jumat (22/11/2019).
Sekarang beberapa periset selalu menganalisa meteorit untuk lihat sebegitu banyak kandungan gula serta bagaimana mereka bisa mengubah kehidupan di Bumi.
Ditemukan Ribosa
Asteroid – benda berbatu dekat Bumi yang mengorbit matahari – ialah induk dari umumnya meteorit.
Selain itu, teori ini mengatakan jika reaksi kimia dalam asteroid bisa membuat beberapa komponen penting untuk kehidupan.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Senin, 18 November di Prosiding National Academy of Sciences, beberapa periset menganalisa tiga meteorit. Terhitung, satu meteorit yang datang di Australia pada 1969 serta datang dari miliaran tahun yang lalu.
Studi awalnya coba menyelidik kandungan gula pada meteor. Tetapi, kesempatan ini beberapa periset menggunakan cara ekstraksi yang berlainan yakni dengan memakai asam klorida serta air.
Selanjutnya, beberapa periset temukan gula seperti arabinose serta xylose. Meskipun begitu, penemuan yang paling relevan ialah ribosa.
Signifikansi Kandungan sampai Asal Muasal Kehidupan
Menurut tayangan wartawan, ribosa mainkan peranan yang penting dalam biologi manusia. Gula itu ada pada molekul RNA (asam ribonukleat) manusia. Dan, menyampaikan pesan dari DNA manusia untuk menolong membuat protein buat badan kita.
Salah satu orang penulis riset dari NASA, Jason Drowkin serta tunjukkan ketakjuban berdasar hasil penemuan gula dalam meteorit oleh NASA.
“Benar-benar mengagumkan jika molekul yang serapuh ribosa bisa dideteksi pada bahan purba,” kata Jason Dworkin.
Baca Juga : Indomie BBQ Menjadi Mie Instan Terbaik versi LA Times
Penemuan ribosa tunjukkan jika RNA berevolusi sebelum DNA. Hal tersebut memberi beberapa ilmuwan deskripsi yang lebih jelas tentang bagaimana kehidupan mungkin tercipta.
Berdasar tayangan wartawan, DNA telah lama dipandang seperti “template untuk kehidupan.” Tetapi, molekul RNA mempunyai makin banyak potensi, seperti replikasi tanpa ada pertolongan molekul lain.
Potensi penambahan ini, digabungkan dengan bukti jika beberapa periset belum temukan gula pada DNA dalam meteorit, serta memberi dukungan teori jika “RNA mengkoordinasikan mesin kehidupan sebelum DNA.”
Selain itu, penulis penting dalam studi, Yoshihiro Furukawa dari Kampus Tohoku Jepang ikut menjelaskan tentang kandungan gula yang ada dalam meteorit yang dapat disebutkan berasal di luar angkasa.
“Riset ini memberi bukti langsung pertama mengenai ribosa di ruangan angkasa serta pengiriman gula ke Bumi,” kata Yoshihiro Furukawa.
“Gula ekstraterestrial mungkin berperan pada pembentukan RNA di Bumi prebiotik yang mungkin ke arah pada asal mula kehidupan,” lebih Yoshihiro Furukawa.
Tentunya, ada peluang jika meteorit telah terkontaminasi oleh kehidupan di Bumi. Meskipun begitu, pengujian temukan bukti jika ini mustahil, serta gula mungkin berasal di luar angkasa.
Lepas dari itu, studi ini meningkatkan daftar bukti yang berkembang jika meteorit mungkin membuat kehidupan di darat.
Awalnya pada Januari lalu, beberapa periset temukan jika dua meteorit memiliki kandungan beberapa bahan lain untuk kehidupan. Bahan itu mencakup asam amino, hidrokarbon, bahan organik yang lain, serta jejak air cair yang bisa datang dari hari-hari awal tata surya tercipta.
Sumber Berita : Liputan6