Perbedaan Batuk Rejan Dengan Batuk Biasa, Apa Bedanya?
3 min read
Perbedaan Batuk Rejan Dengan Batuk Biasa
Liputandetik.com, Jakarta – Perbedaan Batuk Rejan Dengan Batuk Biasa. Batuk rejan atau pertusis ialah infeksi pada paru-paru serta aliran pernafasan yang dikarenakan oleh bakteri Bordetella pertussis. Infeksi ini menyebabkan batuk kronis yang dapat membuat penderitanya kesusahan bernapas.
Perbedaan Batuk Rejan Dengan Batuk Biasa. Ciri batuk rejan bisa dikenali dari runtutan batuk keras yang didahului dengan tarikan napas panjang yang mirip bunyi “whoop”. Satu orang dapat menanggung derita penyakit ini sampai tiga bulan lamanya hingga batuk rejan biasa dikatakan sebagai batuk 100 hari.
Baca Juga : Matahari Buatan China Akan Beroperasi Pada Tahun 2020
Berikut serba-serbi batuk rejan dan bedanya dengan batuk biasa yang dirangkum detikHealth:
- Ketidaksamaan dengan Batuk Biasa
Ada banyak ciri batuk rejan yang bisa langsung dikenali. Batuk rejan dapat dengan diawali tarikan napas panjang lewat mulut yang diikuti dengan runtutan batuk keras.
Batuk rejan dapat mengakibatkan penderitanya alami kekurangan oksigen di darah. Serta bila tidak selekasnya diatasi penyakit ini dapat menyebabkan berlangsungnya komplikasi, contohnya pneumonia.
Penyakit ini benar-benar menyebar serta dapat menebar secara cepat dari seseorang ke orang yang lain. Bila sangatlah kronis, keadaan ini dapat mengakibatkan satu orang alami cedera di tulang rusuk sebab batuk yang benar-benar keras. - Pemicu serta Unsur Efek
Batuk rejan dikarenakan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penularannya sama dengan batuk biasa, bila satu orang yang terinfeksi batuk atau bersin, tetesan yang memiliki kandungan kuman menebar di udara serta dihirup oleh siapapun yang kebetulan ada di dekatnya.
Demografi yang paling riskan menanggung derita batuk rejan ialah bayi serta balita yang tidak memperoleh vaksin. Diluar itu, vaksin ini semakin lama habis saat telah sampai umur remaja serta dewasa, hingga mereka rawan pada infeksi. - Tanda-tanda Batuk Rejan
Periode inkubasi batuk rejan umumnya memerlukan waktu 5-10 hari. Tetapi gejalanya kemungkinan akan ada sesudah tiga minggu.
Tanda-tanda awal yang ada mirip flu biasa terhitung pilek, batuk serta demam. Dalam dua minggu, batuk kering serta terus menerus dapat ada yang membuat susah bernapas.
Batuk yang kronis ini umumnya diikuti oleh tanda-tanda lain seperti muntah, kulit berwarna biru atau ungu di seputar mulut, dehidrasi, demam, kesusahan bernapas serta kecapekan. - Penyembuhan Batuk Rejan
Selekasnya hubungi dokter bila batuk yang terus menerus mengakibatkan kalian atau beberapa anak kalian menanggung derita keadaan seperti muntah, warna kulit menjadi merah atau biru, kesusahan bernapas serta membuat suara “whoop” saat menarik napas.
Untuk balita serta beberapa anak yang menanggung derita batuk rejan harus dirawat di rumah sakit, untuk pemantauan serta suport pernafasan. Beberapa kemungkinan membutuhkan cairan lewat infus bila alami dehidrasi.
Sebab batuk rejan adalah infeksi bakteri, antibiotik adalah obat penting yang dipakai untuk menyembuhkan infeksi. Tetapi antibiotik tidak dapat dipakai untuk menahan atau menyembuhkan batuk dengan cara langsung.
Diluar itu, tidak dianjurkan untuk menyembuhkan batuk rejan dengan obat batuk biasa sebab tidak memengaruhi tanda-tanda batuk rejan. - Efek Komplikasi
Balita yang menanggung derita batuk rejan harus terus dipantau untuk menahan kekuatan komplikasi yang serius sebab kekurangan oksigen. Beberapa komplikasi yang dapat berlangsung diantaranya kerusakan otak, pneumonia, kejang-kejang, pendarahan di otak, apnea, konvulsi sampai kematian.
Untuk beberapa anak, remaja serta dewasa mempunyai potensi alami komplikasi seperti kesusahan tidur, kesusahan mengatur buang air kecil, pneumonia serta patah tulang rusuk. - Pencegahan
Langkah menahan batuk rejan yang paling penting dengan vaksin pertusis. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksin untuk diserahkan kepada balita serta beberapa anak berumur:
- 2 bulan
- 4 bulan
- 6 bulan
- 15-18 bulan
- 4-6 tahun