Siapa 7 Sosok Milenial Yang Jadi Staf Special Presiden Jokowi
4 min read
Liputandetik, Indonesia – Pada Kamis (21/11/2019) sore tempo hari, Presiden Joko Widodo sah mengenalkan tujuh orang baru sebagai staf spesial presiden, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menariknya, ke-7 staf itu rata-rata usianya tidak lebih dari 36 tahun alias datang dari golongan milenial. Tidak asal-asalan, mereka yang dipilih memang mimiliki catatatan jadi anak muda yang aktiv di bagian sosial, kewirausahaan, serta pimpin satu perusahaan.
Presiden Jokowi mengharap nanti, mereka dapat membuat trobosan, pengembangan, serta beberapa hal baru dalam membantunya membuat negeri ini.
Nah, siapapun sich ke-7 milenial yang menjadi staf spesial presiden itu? Inilah profile secara singkat yang telah HAI kumpulkan dari beberapa sumber:
Putri Indahsari Tanjung

Banyak yang kenal Putri Tanjung tentu sebab figur dari entrepreneur sukses, Chairul Tanjung. Walau demikian, wanita yang masih berumur 23 ini tetap menampik bila terus disangkut pautkan dengan ayahnya itu
Di sejumlah media, Putri tetap bercerita jika dianya semenjak kecil telah didik jadi wanita yang mandiri serta tidak tergantung pada orang-tua. Karena itu, di usia 15 tahun Putri telah membuat usaha sendiri yang beroperasi di sektor moment organizer.
Sekarang, dia tertera jadi CEO serta Founder dari Creativepreneur serta Chief Business Officer Kreavi. Putri yang disebut lulusan dari Academy of Art University San Francisco ini aktif jadi pembicara-pembicara di pekerjaan bagian sosial serta kewirausahaan.
Adamas Belva Syah Devara

Siapa yang tidak tahu ruangguru? Yes, aplikasi berbasiskan service pendidikan atau bimbel itu banyak dipakai oleh pelajar-pelajar SMP atau SMA sekarang dalam menolong mengerti pelajaran di sekolah.
Nah, pendiri sekaligus juga CEO dari ruangguru itu adalah Adamas Belva Syah Devara atau yang lebih akrab dengan Belva. Belva lahir di Jakarta, 30 Mei 1990 yang berarti sekarang berumur 29 tahun. Dia adalah lulusan S2 double degree di Harvad University dan Stanford University tahun 2016.
Di Harvard University dia ambil jurusan Master of Public Administration (Kebijaksanaan Publik). Sesaat di Stanford University, dia ambil jurusan Master of Business Administration (Usaha Manajemen).
Di tahun 2011, Belva sempat juga magang di Unit Kerja Presiden Bagian Pengawasan serta Pengaturan Pembangunan (UKP4) lalu lanjut kerja jadi konsultan di McKinsey & Company.
Andi Taufan Garuda

Pria kelahiran 24 Januari 1987 ini tertera jadi SEO PT Amartha Mikro Fintek. Andi adalah lulusan Manajemen Usaha ITB pada 2008 lalu meneruskan studinya ke Harvard Kennedy Schooltahun 2015 – 2016 serta mendapatkan gelar Master of Public Administration.
Atas pengembangannya dan perhatiannya di bagian Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM), dia sukses mendapatkan beberapa penghargaan seperti Finalis IPA Social Innovations and Enterpreneurship (Solve) Award, Finalis Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Penerima Ashoka Young Change Makers Awards, serta masih banyak.
Beberapa prestasinya itu membuat Angkie tidak cuma dipilih jadi staf spesial, tetapi sebagai jubir presiden di bagian sosial.
Angkie Yudistia

Angkie yang lahir pada 5 Juni 1987 ini merupakan penyandang tunarungu yang aktif di dunia sociopreneur. Ia merupakan CEO dari Thisable Enterprise.
Angkie merupakan finalis Abnang None mewakili Jakarta Barat pada tahun 2008 dan berjasil menjadi The Most Fearless Female Cosmopolitan di tahun yang sama. Nggak hanya itu, di tahun 2010 ia menjadi duta Indonedia dalam acara Asia-Pacific Development Center of Disability.
Berbagai prestasinya tersebut membuat Angkie nggak hanya ditunjuk menjadi staf khusus, namun juga sebagai juru bicara presiden di bidang sosial.
Gracia Billy Mambrasar

Gracia Billy adalah pemuda asal papua ini adalah pendiri dari Kitong Dapat, LSM sosial yang beroperasi di sektor Pendidikan Bahasa Inggris berbasiskan kewirausahaan.
Awalnya, LSM itu dibuat untuk menolong pendidikan beberapa anak Papua yang kurang dapat. Sekarang, Kitong Dapat telah mempunyai 9 pusat belajar.
Dianya sekarang masih tempuh pendidikan S2 di Oxford University serta nanti akan meneruskan pendidikan S3 di Harvard University.
Diluar itu, Billy yang berumur 30 tahun ini adalah direktur dari PT Papua Muda Inspiratif serta Duta Pembangunan Berkepanjangan Indonesia.
Ayu Kartika Dewi

Ayu panggilan akrabnya, ialah anak muda yang mempunyai misi untuk menyambung persatuan ditengah-tengah kebinekaan.
Berusia 36 tahun, dia adalah pendiri serta tutor Instansi Sabang Merauke 1000 Anak Bangsa untuk kembali.
Masalah pendidikannya, Ayu ambil studi jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi di Kampus Airlangga. Dia dikukuhkan jadi Mahasiswa Berprestasi Rangking Pertama FE Unair sepanjang 2 tahun berturu-turut.
Lalu, dia meneruskan studi di Duke University, Amerika Serikat dengan beasiswa sampai mendapatkan gelar Master of Business Administration.
Awalnya, Ayu sempat juga kerja jadi staf di Unit Kerja Presiden (UKP4).
Aminuddin Maruf

Berusia 33 tahun, Aminuddin adalah Ketua Umum Pengurus Besar Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 2014-2016.
Awalnya, Aminuddin sempat juga memegang jadi Ketua Biro Pemberdayaan Ekonomi. Dia adalah lulusan dari Kampus Negeri Jakarta (UNJ) serta meneruskan S2 di Kampus Trisakti, Jakarta.
Presiden Jokowi mengharap Aminuddin siap berkeliling-keliling ke pondok pesanteren untuk menyebar ide pengembangan baru untuk memajukan Indonesia melalui peranan santri.
Nah, itu ia ke tujuh figur yang siap menolong Presiden Jokowi untuk membuat bangsa. Nanti, mereka akan jadi rekan diskusi Presiden Jokowi serta diinginkan dapat memberikan ide-ide baru yang pasti out of the box untuk memburu perkembangan jaman.
Baca juga : Indomie menjadi mie instant terbaik versi LA Times