Tren Sepeda Mahal, Fenomena Ajang Gengsi Gaya Hidup
2 min read
Tren Sepeda Mahal, Fenomena Ajang Gengsi Gaya Hidup
Liputandetik.com, Jakarta – Tren Sepeda Mahal, Fenomena Ajang Gengsi Gaya Hidup. Trend sepeda mahal semakin banyak muncul sekarang dari mulai tipe sepeda lipat sampai balap. Tetapi, kenapa kejadian trend sepeda mahal ini dapat terjadi?
Tren Sepeda Mahal, Fenomena Ajang Gengsi Gaya Hidup. Waktu lalu sempat ramai dibicarakan sepeda brompton yang sampai harga beberapa puluh juta, terakhir sepeda karbon yang bisa sentuh harga beberapa ratus juta di market.
Sepeda carbon atau karbon memang diketahui lebih mudah, kuat, serta cepat dibanding sepeda yang lain. Tapi bukan bermakna sepeda ini tidak punya kekurangan.
Pengamat sepeda yang kerja di satu diantara toko retail sepeda kekinian, Dewo Prasetyo, menjelaskan jika sepeda karbon akan rawan rusak jika terserang panas
“Memuai dia kan, kalau keseringan kepanasan juga nggak bagus. Paling bagus subuh sampai jam 10 pagi udah masuk. Karena di suhu ruangan akan lebih awet,” kata Dewo.
“Semakin kena panas, umurnya semakin berkurang karena memuai nanti seratnya jadi keluar,” pungkasnya.
Dan sampai sekarang trend sepeda mahal masih digenggam oleh brand Brompton. Harga sepeda Brompton serta Specialized dapat sampai harga di atas 50 juta rupiah, bergantung dari macamnya.
Baca Juga : 5 Nama Lain Amfetamin, Narkoba yang Terdeteksi di Urine Medina Zein
“Sepeda mahal masih Brompton sich yang megang. Brompton sama Specialized. Specialized itu Eropa memiliki sich, kita tidak megang. Sepedanya sejenis sepeda balap,” kata Dewo, di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Unsur pola hidup jadi alasan dalam ikuti trend sepeda mahal ini. Walau sepeda bikinan lokal juga tidak kalah dalam sisi harga atau kualitas dari brand luar negeri.
“Sebab merek lokal kan dengan detail sama, tetapi brand lokal. Kemungkinan orang beli brand luar sebab kembali lagi ke pola hidup,” tuturnya.
Ketidaksamaan rasa pengalaman waktu memakai sepeda mahal juga jadi satu diantara fakta untuk lebih pilih ikuti trend ini.
“Kemungkinan dilirik orang kali ya, jadi style hidupnya gengsi. Meskipun manfaatnya sama, tetapi kembali lagi kan tehnologinya ngebantu dengkul kita. Beda rasa-rasanya, dari berat, mudah, terus daya tahannya itu beda,” ujarnya.
1 thought on “Tren Sepeda Mahal, Fenomena Ajang Gengsi Gaya Hidup”