Video Streaming Esports Meningkat, Kebutuhan 5G Tumbuh di Kota Besar
2 min read
Video Streaming hingga Esports Meningkat, Kebutuhan 5G Tumbuh di Kota Besar
Liputandetik.com, Indonesia – Video Streaming Esports Meningkat, Kebutuhan 5G Tumbuh di Kota Besar. Pengamat Telekomunikasi dan Executive Director Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menyatakan bahwa keperluan akan dunia maya pesat atau 5G kini ini telah mulai tumbuh di kawasan terutamanya kota besar.
Video Streaming Esports Meningkat, Kebutuhan 5G Tumbuh di Kota Besar. Hal hal yang demikian lantaran kian meningkatnya pemakaian smartphone, kecuali itu teknologi baru yang hadir juga memerlukan jaringan dunia maya pesat.
“Ada layanan-layanan baru yang selama ini diberi semisal memerlukan kecepatan yang tinggi, latensi yang rendah, seperti apa seperti konten video streaming kemudian gaming termasuk juga esport yang sedang ramai, pemanfaatan maps,” kata Heru disela-jeda acara Kumpul Media Huawei di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (13/12/2019).
Heru menceritakan bahwa untuk menghadirkan jaringan 5G bukan problem yang gampang, meski demikian Indonesia jangan hingga telat.
Baca Juga : 5 Supercar Ini Bisa Melesat 100 Km per Jam Tak Sampai 3 Detik
“Sambil masih menunggu teknologinya matang, kita juga mesti melaksanakan sesuatu. Jangan hingga teknologinya matang kita baru mulai. Selama ini juga kan seperti itu, jadi 3G malah kita telah mulai 2006 walau keperluan masyarakat mulai ada di 2008, sebab butuh dua tahun. 4G juga seperti itu, jadi artinya bahwa persiapan-persiapan itu mesti dilaksanakan. Pembicaraan dengan stakeholder di mana frekuensi yang ideal, lalu standarnya seperti apa, kemudian lokal konten akan seperti apa. Itu juga kan tak sejenak,” terang Heru.
Heru juga mengakui bahwa pemerintah ketika ini tengah kesusahan untuk menetapkan frekuensi mana yang ideal untuk masuknya jaringan 5G.
“Pemilihan frekuensi itu yang mesti langsung, namun kita juga mengerti bahwa pemerintah kesusahan juga hakekatnya, sebab 3,5GHz masih digunakan, dan 2,5GHz ada yang dialokasikan satelit Indostar, dan 700Mhz juga untuk digitaliasasi belum jalan,” kata ia.
Heru menyatakan bahwa solusi untuk hal hal yang demikian yaitu pemerintah mesti menetapkan apakah frekuensi 2,5GHz akan diperpanjang atau tak.
Sumber Berita : Okezone